MEDIA PEMBELAJARAN SEKOLAH DAN MADRASAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pengembangan Kurikulum MI
Dosen pengampu: Dr. Karwadi, M.Ag
Disusun oleh:
WIJAYANTI
WULAN SEPTI
1220420021
PENDIDIKAN
DASAR ISLAM
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media
tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling
berhubungan, yaitu : 1) pembelajar (dosen, guru, instruktur dan tutor) yang
berfungsi sebagai komunikator, 2) pembelajar (mahasiswa dan siswa ) yang
berperan sebagai komunikan , dan 3) bahan ajar yang merupakan pesan yang akan
disampaikan kepada pebelajar untuk dipelajari (Situmorang, 2009)
Penggunaan media dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk dapat membantu mengatasi berbagai hambatan dalam proses
pembelajaran termasuk hambatan psikologis, hambatan fisik, hambatan kultural
dan hambatan lingkungan. Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan :1)
Memperjelas penyajian pesan, 2) Mengatasi keterbatasan ruang, 3) Mengatasi
sikap pasif siswa. Nah, bagaimana hasil observasi di
sekolah-sekolah/madrasah terkait dengan penggunaan medianya? Berikut akan
pemakalah sajikan lebih lanjut, namun terlebih dahulu akan dibahas mengenai apa
media, bagaimana fungsinya, jenis-jenis media dan realitas di sekolah/madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan
fungsi Media Pembelajaran
1.
Pengertian
media
Media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.[1]
Sedangkan pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.[2]
Kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara penerima
pesan dengan sumber lewat media tersebut.
2.
Fungsi media
Pada mulanya media hanya berfungsi
sebagai alat bantu visual dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa sarana
yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, seperti: mendorong
motivasi siswa, memperjelas dan mempermudah
konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap.[3]
Namun, seiring kemajuan zaman dan teknologi semakin canggih, pada abad ke 20
muncul alat peraga audio visual, yang menekankan penggunaan pengalaman yang
konkrit untuk menghindarkan verbalisme. Fungsi media dalam pembelajaran tidak
lagi sekedar peraga bagi guru melainkan pembawa informasi atau pesan yang
dibutuhkan siswa. Dengan demikian, tugas guru dapat terpusat pada bimbingan dan
penyuluhan individual dan pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
B.
Jenis-Jenis Media
Pembelajaran
1.
Media
transparansi (OHP)
Overhead projector (OHP)
merupakan jenis perangkat keras (hardware) yang sederhana, terdiri atas sebuah
kotak yang bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan
transparansi yang memuat materi pengajaran.[4]
2.
Media Film dan
video
Film atau gambar hidup
merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.[5]
Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang
kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang
bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan
film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik
tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan
hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
3.
Media rekaman
Materi rekaman audio tape
adalah cara ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi
tertentu. Sudjana & Ahmad Rivai, mengemukakan hubungan media audio dengan pengembangan
keterampilan berkaitan dengan aspek‑aspek keterampilan mendengarkan.
Media rekaman dapat digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar
atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil
belajar siswa. Penggunaan media rekaman sangat mendukung sistem pembelajaran
tuntas (mastery learning). Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar
kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya.[6].
4.
Gambar/foto
Sejumlah gambar, foto,
lukisan, baik dari majalah, buku, koran atau sumber lain yang dapat digunakan
sebagai alat bantu pengajaran.
5.
Poster
Merupakan penggambaran
yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang
biasanya berupa gambar.
6.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana
atau draft kasar yang melukiskan bagian – bagian pokoknya tanpa detail. Karena
setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik
haruslah dapat menuangkan ide-ide nya kedalam bentuk sketsa. Sketsa selain
dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat
langsung oleh guru.[7]
7.
Diagram
Diagram merupakan ringkasan dengan
menggunakan sedikit garis-garis, symbol-symbol atau lambang-lambang yang
menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan
yang ada antara komponen atau sifat-sifat proses yang ada, serta ditambahkan
sedikit keterangan, yang cukup untuk memberikan penjelasan secara cepat,
ringkas, dan jelas.
8.
Grafik
Grafik adalah
pengggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan
hubungan timbal balik informasi secara statistik.
9.
Bagan
Bagan ialah gambaran
dari sesuatu yang dibuat dari garis dan gambar. Bertujuan memperlihatkan
hubungan perkembangan, perbandingan dan lain-lain.
10. Peta datar
Banyak digunakan
sebagai alat peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan kependudukan.
11. Peta timbul
Peta timbul pada
dasarnya peta dasar yang dibentuk dengan tiga dimensi.[8]
Dibuat dari tanah liat atau bubur kertas. Penggunaannya sama dengan peta datar.
12. Globe
Merupakan model
penampang bumi yang dilukiskan dalam bentuk benda bulat.
13. Papan tulis
Papan pengumunan, papan
tempel. Alat ini merupakan alat klasik yang tidak pernah ditinggalkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
14.
Buku
Buku merupakan sebuah media
pembelajaran yang mempunyai keuntungan yang banyak bagi para pemakainya, karena
dapat menambah berbagai pengetahuan dan informasi. Sebagai seorang guru perlu
melakukan interaksi dengan buku karena guru dapat berperan sebagai pentransfer
ilmu, dengan demikian para siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan secara
langsung dari guru yang mengajar. Guru juga dapat mengembangkan lagi isi dari
buku tersebut. Buku yang telah dipahami oleh guru dapat menjadi informasi yang
lebih luas lagi. Dan guru memberikan informasi yang lebih luas tadi dengan
media buku.
15.
Modul
Modul
adalah uraian terkecil bahan ajar pembelajaran yang memandu peserta didik memahami bahan ajar dalam proses pembelajaran
secara rinci.[9] Modul
menurut pedoman ini berisi uraian
dari pokok-pokok bahasan sesuai dengan kompetensi dasar yang masing-masing dilengkapi
dengan metode dan media pembelajaran, petunjuk penugasan, diskusi, studi kasus,
latihan-latihan, dan evaluasinya.
16.
Komputer
Komputer
merupakan alat elektronik dalam kategori multimedia. Menurut Arsyad, komputer
mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti: telinga (audio),
mata (visual) dan tangan (kinetik) yang dengan pelibatan ini dimungkinkan
informasi atau pesan akan mudah dimengerti.[10]
C.
Realitas Media
di MIN Kebon Agung, SD Unggulan Aisyiyah dan MI Ma’arif Maesan
1.
MIN Kebon
Agung
Media pembelajaran yang digunakan berorientasi pada pemanfaatan
lingkungan. Lingkungan sebagai sumber belajar dan media belajar. Mata pelajaran
IPA sering kali mengajak siswa untuk belajar di alam terbuka. Seperti percobaan
pembuktian pelangi, pertumbuhan kecambah, pencerminan, dan lain sebagainya. Media
buku menjadi sumber pokok, sedangkan LKS sebagai sumber sekunder. Unutk buku
paket telah disediakan oleh madrasah, tetapi untuk LKS siswa membeli sendiri. LCD
yang dimiliki madrasah ini hanya satu, sehingga pembelajaran melalui LCD tidak
begitu sering, paling sering dengan menggunakan buku. Keaktifan siswa ke
perpustakaan tergolong bagus. Guru seringkali mengajar dengan mengajak siswa
mencari literatur di perpustakaan. Untuk tugas rumah terkadang memberi tugas
dengan pencarian berbagai sumber dari internet, koran, majalah dan buku-buku
yang relevan. Berdasarkan hasil wawancara, dahulu sekolah berlangganan program
acara televisi edukatif. Namun karena
keterbatasan tempat dan sarana prasarana tidak lagi digunakan. Tabel berikut
hasil angket dari salah satu guru mata pelajaran PAI.
No
|
Jenis Media
|
Ada
|
Tdk
|
Penggunaan Media
|
Alasan
|
|||
SL
|
SR
|
JR
|
TP
|
|
||||
1.
|
OHP
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
2.
|
Film dan
Video
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
3.
|
Rekaman
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
4.
|
Gambar/Foto
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
5.
|
Poster
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
6.
|
Sketsa
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
7.
|
Diagram
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
8.
|
Grafik
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
9.
|
Bagan
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
10.
|
Peta datar
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
11.
|
Peta timbul
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
12.
|
Globe
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
13.
|
Papan Tulis
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
14.
|
Buku
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
15.
|
Modul
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
16.
|
Komputer
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
SD Unggulan
Aisyiyah Bantul
Terletak di SD unggulan Aisyiyah,
sekolah tidak membeli LKS dari penerbit tetapi guru yang membuat LKS. Program
ini telah lama diterapkan di sekolah tersebut. Guru dituntut untuk selalu
kreatif dalam mengembangkan kemampuannya. Guru digugu dan ditiru, guru kreatif
diharapkan siswa lebih kreatif. Adapun bentuk-bentuk media yang dibuat siswa
seperti: bangun ruang (kubus, balok, kerucut, dll). Media OHP sering digunakan
tiga kali dalam seminggu dan untuk kelas atas (4, 5 dan 6). Untuk kelas 1, 2, 3
karena keterbatasan media OHP belum memfungsikan. Tidak ditemukan adanya
kendala dalam penggunaan media OHP, LCD. Mayoritas guru di SD Unggulan Aisyiyah
masih muda dan terampil dalam IT. Guru juga dituntut untuk membuat modul yang
berisi ringkasan materi. Tabel berikut hasil angket dari salah satu guru kelas mata pelajaran IPA.
No
|
Jenis Media
|
Ada
|
Tdk
|
Penggunaan Media
|
Alasan
|
|||
SL
|
SR
|
JR
|
TP
|
|
||||
1.
|
OHP
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
2.
|
Film dan
Video
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
3.
|
Rekaman
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
4.
|
Gambar/Foto
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
5.
|
Poster
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
6.
|
Sketsa
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
7.
|
Diagram
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
8.
|
Grafik
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
9.
|
Bagan
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
10.
|
Peta datar
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
11.
|
Peta timbul
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
12.
|
Globe
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
13.
|
Papan Tulis
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
14.
|
Buku
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
15.
|
Modul
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
16.
|
Komputer
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
MI MAARIF
MAESAN
MI Maarif Maesan terletak di dusun
Maesan, Wahyuharjo, Lendah, Kulonprogo. Madrasah yang berada di pedalaman
perkampungan yang mayoritas penduduknya petani dan pengrajin gerabah.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS. Media yang sering
digunakan diantaranya peta, gambar, globe, benda-benda yang menarik siswa dan
tujuannya adalah mempermudah pemahaman. Sebagai guru harus paham betul kondisi
siswa, terutama gaya belajarnya. Guru yang monoton tidaklah disukai dan
cenderung siswa akan cepat bosan. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS
sifatnya tidak monoton dan menyesuaikan materi. Adapun kendala paling utama di
madrasah swasta adalah sumber dana. Sumber dana menjadikan fasilitas tidak
mencukupi. Bahkan menjadi salah satu faktor kurang tertariknya masyarakat
menitipkan putra putri mereka ke madrasah swasta. Madrasah yang minim fasilitas
menjadikan madrasah semakin tertinggal jauh dari sekolah. Seperti LCD, poster,
diagram, grafik, peta timbul, belum ada. Harapan pihak madrasah adalah media
pembelajaran mencukupi pada seluruh mata pelajaran sehingga secara optimal
dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Tabel berikut hasil
angket dari salah satu guru kelas mata
pelajaran IPS.
No
|
Jenis Media
|
Ada
|
Tdk
|
Penggunaan Media
|
Alasan
|
|||
SL
|
SR
|
JR
|
TP
|
|
||||
1.
|
OHP
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
2.
|
Film dan
Video
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
3.
|
Rekaman
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
4.
|
Gambar/Foto
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
5.
|
Poster
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
6.
|
Sketsa
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
7.
|
Diagram
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
8.
|
Grafik
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9.
|
Bagan
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
10.
|
Peta datar
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
11.
|
Peta timbul
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
12.
|
Globe
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
13.
|
Papan Tulis
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
14.
|
Buku
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
15.
|
Modul
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
16.
|
Komputer
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
17.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Analisis Media
a.
Keragaman
media
Di MIN Kebon Agung, media
pembelajaran yang didapat dari bantuan pemerintah maupun usaha madrasah sendiri
sangatlah banyak. Media untuk setiap mata pelajaran mesti ada namun dalam
jumlah terbatas. Media yang ada di SD Unggulan Aisyiyah juga bermacam-macam. Meskipun
sekolah swasta, alat pembelajaran tidak jauh berbeda dengan fasilitas di
sekolah negeri. Bahkan siswa kreatif membuat alat pembelajaran sesuai dengan
instruksi guru guna. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa selain memahami materi
juga mengenal dan mengetahui pembuatan alat peraga yang mana manfaatnya
sangatlah besar.
b.
Kesesuaian
dengan kebutuhan
Penggunaan media disesuaikan dengan
kebutuhan. Di ketiga sekolah tersebut media digunakan apabila materi yang
diajarkan memang memerlukan bantuan media sehingga dapat memperjelas pemahaman
siswa.
c.
Kesesuaian
dengan strategi, metode dan materi
Di MIN Kebon Agung Guru PAI
mengajarkan materi paling sering dengan strategi dan metode saja. Apabila
materi memerlukan bantuan media, maka guru PAI menggunakan media guna
memperlancar kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh: Ketika Guru mengajarkan
materi tata cara berwudhu maka siswa diajak melihat media gambar yaitu gambar
tentang urutan wudhu, dan lain sebagainya. Hal yang serupa juga terjadi baik di
MI Ma’arif Maesan dan SD Unggulan Aisyiyah.
d.
Langkah-langkah
pengembangan
Pengembangan media pembelajaran di
MI Ma’arif Maesan jarang dilakukan, hal tersebut dikarenakan minimnya biaya dan
kurangnya kreatifitas guru sendiri. Lain halnya dengan SD unggulan Aisyiyah,
disana pengembangan media kerap kali dilakukan, baik oleh siswa maupun oleh
guru. Adapun wujudnya seperti pengembangan media poster, gambar-gambar, yang
dikembangkan melalui majalah dinding. Jadi, kreatifitas anak dalam membuat
poster dan gambar menjadi tambahan referensi sumber belajar bagi siswa-siswa
lain. Karena dalam poster dan gambar tersebut mengandung pesan dan makna
tersendiri. Langkah-langkah pengembangan ini tentunya didukung oleh berbagai
pihak, baik guru umum maupun guru bahasa Indonesia.
e.
Ketercukupan
Media pembelajaran yang ada di MI
Ma’arif Maesan kurang mencukupi, karena madrasah tersebut swasta yang minim dan
kesulitan menndapatkan biaya. Di SD Unggulan Aisyah meskipun swasta sudah dapat
dikatakan mencukupi, Sekolah ini sekolah swasta yang tergolong masih baru dan
maju karena berbagai faktor mendukung untuk penyediaan fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan. Media di MIN Kebon Agung sudah dapat dikatakan mencukupi, meskipun
tidak dapat menjangkau untuk berbagai segi.
f.
Kemudahan
penerapan
Secara praktisnya, penerapan media
pembelajaran yang paling mudah adalah buku ajar, papan tulis, dan gambar.
Ketiga hal tersebut sangatlah umum ditemukan dalam setiap kali observasi disatu
atau lebih lokasi, termasuk obeservasi di ketiga sekolahan yang penulis ambil.
g.
Pemanfaataanya
Pada dasarmya pemanfaatan media
pembelajaran tergantung pada kesesuaian materi dan ketersediaan media tersebut.
Misal materi IPS tentang negara-negara di dunia. Dalam hal ini guru tentu
membutuhkan media seperti peta, maupun globe. Contoh lain, mengajarkan ilmu
tajwid, bisa melalui media audio. Dan masih banyak lagi contoh lain.
BAB III
PENUTUP
Media pembelajaran merupakan alat
pokok yang menunjang kegiatan pembelajaran. Tanpa media kegiatan pembelajaran
akan terhambat. Sekolah hendaknya memperhatikan kebutuhan yang mendasar ini,
namun kendala dana yang selalu menjadi fenomena umum di lingkungan pendidikan
khususnya madrasah swasta. Dana sebenarnya tidak menjadi persoalan, karena
setiap permasalahan pasti ada jalan keluar. Pengembangan kreatifitas guru dapat
membantu dan mengatasi problem yang ada. Dengan sedikit kreatifitas tidak
menutup kemungkinan perkembangan sekolah/madrasah, bahkan bisa jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Nirwana, Diktat Media
Pengajaran, Medan: 2009
Arsyad, Azhar, Media
Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
http://drusminto.blogspot.com/2011/06/pengertian-media-ohp.html
Miarso, Hadi Yusuf dkk, Teknologi
Komunikasi Pendidikan Pengertian dan Penerapannya di Indonesia, Jakarta: CV.
Rajawali,1986
Munadi, Yuhdi,
Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2008
Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000
Sukiman, Modul Media PAI
[1] Yusuf Hadi Miarso dkk, Teknologi Komunikasi
Pendidikan Pengertian dan Penerapannya di Indonesia, (Jakarta: CV.
Rajawali,1986), hlm. 46.
[3] Ibid., Yusuf Hadi Miarso dkk, hlm. 49.
[4]
http://drusminto.blogspot.com/2011/06/pengertian-media-ohp.html
[5] Azhar Arsyad, Media...., hlm. 48
[6] Sukiman, Modul Media PAI.... Hlm.
3
[7] Nirwana Anas,syariah hafizoh.Diktat Media
Pengajaran, Medan: 2009), hlm. 28
[8] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hlm. 101.
[9] Sukiman, Modul Media PAI... hlm.
8